Allahu Akbar!! Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!
Semburat
jingga dilangit barat membawa sejuta kabar bahagia pada makhluk di bumi ini.
Anak – anak kecil berlari dan tertawa ceria di halaman mushola kami. Sayup –
sayup terdengar kumandang adzan magrib dari sang Imam mushola. Allahu akbar! Bagai
setetes air es menembus relung hatiku. Sejuk.
Ya rabb terimakasih telah Engkau izinkan hamba
bernafas hingga detik ini.
Ya rabb terimakasih telah Engkau beri hamba nikmat
sehat hingga detik ini.
Ya rabbQ terimakasih sekali Engkau telah mempertemukan
hamba dengan bulan Ramadhan
kembali.
Marhaban Ya Ramdhan.
Bulir air mata tanpa terasa menetes membasahi pipi. Begitu banyak nikmat
yang telah Ia limpahkan padaku dan pada semua orang tersayangku. Tanpa terasa
aku akan menghirup semerbak wangi surga selama satu bulan penuh. Dan tanpa
disangka nyanyian – nyayian bidadari surga akan terus memanjakanku selama satu
bulan penuh kedepan. Ramadhan tiba!
Ah..seketika aku lelap pada kenangan ramadhan-ramadhan yang terdahulu.
Ramadhan 6 tahun yang lalu lebih
tepatnya. Ketika itu untuk pertama kalinya aku mengenal sosokmu. Sosok yang
menggetarkan jiwaku. Masih teringat jelas dalam benakku ketika aku selalu tidak
sanggup melihat sudut matamu, ketika aku selalu gugup mendengar suaramu, ketika
aku selalu kelu mendengar bacaan ayat-ayat suci darimu, ketika aku selalu
menghindarimu untuk menjaga fitnah. Semua bermula saat itu. Rasa ini tumbuh
tanpa halangan sedikitpun. Saat paling indah adalah saat aku berjuang menyimpan
semua rasa ini dalam diam dan menunggumu dalam setiap doaku. Rutinitas ramadhan
terasa semakin semarak karena kehadiranmu dalam jiwa ini. Tak pernah ku
pungkiri rasa itu. Bahkan, aku bertekad merawat rasa itu hingga indah pada
waktunya.
Dan tak terasa juga ini adalah ramadhan ke-7 yang tetap semarak oleh
kehadiranmu. Allahu Akbar!! Kali ini hadirmu adalah nyata, bukan dalam doa
saja. Iya. Beberapa bulan yang lalu hadirmu semakin jelas, dan semakin kesini
sungguh ini adalah sebuah hadiah ramadhan terbesar bagiku. Kamu datang padaku
dan mengatakan bahwa ini sudah waktunya kita memikirkan masa depan kita. KITA.
Iya benar. Sekali lagi dia mengatakan KITA padaku. Dan untaian kata KITA
mendominasi pembicaraan hingga akhir. Allahu Akbar! Seperti sedang berada di awan.
Akhirnya dengan lantang kamu mengikrarkan bahwa aku dalam khitbahmu.
Alhamdulillah..Allahu Akbar!
Aku sudah sangat bahagia..benar-benar bahagia bisa sampai disini.
Walaupun semua masih rahasia Allah, tapi aku selalu optimis Allah selalu
mendengarkanku. Dan ramadhan kali ini aku adalah seorang wanita bahagia yang
menanti pujaan hatinya kembali dari jihadnya untuk menyampaikan sebuah kalimat
“Qabiltu nikaha..”.
Allah..berikan hamba kekuatan untuk selalu menerima apa yang Engkau beri
padaku, karena apa yang Engkau beri adalah apa yang aku butuhkan. Jodoh adalah
rahasiamu Ya Rabb.. maka selalu lapangkanlah dadaku untuk menerima jodoh yang
Engkau pilihkan. Dan kumohon dia adalah jodoh yang Engkau pilihkan untukku.
Aamin
Coretan Hati
Khud Biyadi Calonku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar